Julia Roberts akan Syuting di Bali Bulan Depan

Rencana Syuting Film Eat, Pray, Love bulan depan dengan Pemeran Utama Julia Roberts akhirnya bakal terlaksana.

50 orang pemain dan crew dari Paramount Picture, kabarnya saat ini sedang mengurus visa untuk keberangkatan ke Indonesia.

Suatu hal yang membanggakan Indonesia, apalagi akhir-akhir ini banyaknya pemberitaan yang kurang baik terhadap negeri ini. Dan yang lebih patut disyukuri, bahwa tuntutan Rakyat Bali sebesar 300 juta karena tempatnya di pakai syuting Film akhirnya dibatalkan dan diganti dengan makan siang bersama. Hal ini ditegaskan oleh Kepala wilayah setempat, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, mengaku sangat malu atas insiden puluhan warga desanya yang menuntut dibayar ribuan dolar sebagai kompensasi penggunaan lokasi.

Film Eat, Pray, Love sendiri adalah Film yang diangkat dari sebuah Novel best seller di New York Times yang berjudul Eat, Pray, Love yang ditulis oleh Elizabeth Gilbert. Bukan sekedar novel biasa, tetapi kisah nyata tentang perjalanan Gilbert ke berbagai belahan dunia dari mulai Italia, India dan berakhir di Indonesia dalam rangka mencari Jati dirinya.



Brad Pitt akan berperan dalam Film ini, selain sebagai Produser di bantu oleh Dede Gardner . Sedang posisi sutradara jatuh ketangan Ryan Murphy yang pernah menyutradarai film Running With Scissors dan Dirty Tricks.

Synopsis Film Eat, Pray, Love:

Sebagai Perempuan Amerika yang tinggal di New York, Gilbert telah mendapatkan segala-galanya pada usia 30 tahun. Pendidikan yang luar biasa, karir yang cemerlang, suami dan rumah. Namun bukannya bahagia, tetapi Gilbert justru resah dengan hidupnya. Yang akhirnya malah menjadi depresi, perceraian, kegagalan cinta dan kesedihan.

Gilbert akhirnya meninggalkan pekerjaannya dan pergi melanglang buana. Pilihan pertamanya adalah Negara Italia yang terkenal lezat makanannya hingga membuatnya naik berat badan hingga 23 pound.

Lalu ke India, yang terkenal kuat tradisi Agama Hindunya. Gilbert memahami arti berdo’a dan makna dari sebuah pengharapan. Pencarian akhir Gilbert adalah di Indonesia, dibantu oleh seorang lelaki Bali bernama I Ketut Liyer yang menyempurnakan pencarian Spiritualnya. Cinta Gilbert berakhir pada seorang lelaki Brazil yang bernama Felipe.