Thursday, 22 April 2010
Untung Ada Komnas Perlindungan Anak
Seharian ini saya nonton berita di tivi isinya kekerasan melulu. Mulai dari berita pagi sebelum berangkat beraktivitas sampai siang hari nonton tivi lagi belum usai juga. Saya jadi mikir, apa karena begitu banyak himpitan hidup sehingga jalan keluar ataupun pelampiasan harus dengan kekerasan sih?
Yang paling menyedihkan bila kekerasan yang dilakukan terhadap anak-anak.
Ironisnya pelakunya adalah orang-orang terdekat yang seharusnya melindunginya dan menjauhkan dari kekerasan.
Pertama kekerasan yang dilakukan oleh guru kepada muridnya, kejadiannya di Medan Sumatera Utara. Salah seorang siswa di sebuah SMA di Medan dihajar oleh gurunya hanya karena tersinggung dengan kata-kata yang di lontarkan oleh sang siswa. Bibirnya berdarah dan beberapa tubuhnya tampak lebam.
Ada juga, kekarasan oleh guru yang dilakukan terhadap siswa SD yang memukulinya hingga tubuhnya berdarah.
Ngeri juga…
Ketika hukum lamban menyelesaikan kasus ini maka Komnas Perlindungan Anak turun tangan membantu menyelesaikan masalah ini.
Kedua, penelantaran anak oleh orang tua kandungnya sendiri. Setelah dianiaya, tak diberi makan, disuruh-suruh akhirnya ditinggalkan oleh orang tua kandungnya. Lha kalo orang tua kandungnya sendiri saja sudah gak peduli dengan nasib anaknya, siapa lagi yang bisa melindunginya?
Lagi-lagi Komnas Perlindungan Anak turun tangan membantu menyelesaikan masalah ini.
Ketiga, kasus pemerkosaan anak-anak di Denpasar. Pelakunya hingga kini belum juga tertangkap. Semua warga resah dan bingung, terutama yang mempunyai anak perempuan.
Seperti sesuatu yang menakutkan gentayangan lebih dari takut melihat hantu. Penegak hukum dan Komnas Perlindungan Anak turun tangan juga.
Anak Indonesia adalah anak yang berbakat, anak yang ceria, anak yang selalu harus mendapatkan kenyamanan. Rasanya tak layak bila seseorang yang lebih dewasa usianya (baca : tua) kok tega-teganya melakukan hal yang arogan terhadap orang yang lebih lemah.
Saya jadi mikir, mungkin orang yang sering melakukan kekerasan fisik sebagai jalan keluarnya adalah orang yang sebenarnya krisis kepercayaan diri dan ketidakmampuannya untuk beradaptasi dengan lingkungan seusianya. Sehingga ia butuh pengakuan “keakuannya” oleh orang yang lebih lemah.
Beruntung memang, masih ada beberapa orang yang peduli terhadap masalah-masalah ini. Orang-orang yang tergabung dalam Komnas Perlindungan Anak.
Apapun motivasinya, setidaknya mampu membantu anak Indonesia yang kurang beruntung untuk mendapatkan hak perlindungan terhadap kesewenang-wenangan orang lain, baik sesama anak maupun orang Dewasa.
Bosan menonton berita yang isinya kekerasan melulu, saya ganti channel nonton infotainment.
Gak banyak membantu.
Karena lagi-lagi, masalah tentang sesuatu yang menyangkut anak dan melibatkan Komnas Perlindungan Anak.
Sunan Kalijaga, Pengacara Jenifer Dunn, artis yang tertangkap karena kedapatan memakai narkoba melaporkan kliennya tersebut ke Komnas Perlindungan Anak dengan tuduhan Jenifer Dunn telah melakukan tindakan menekan putrinya yang masih duduk di sekolah dasar melalui jejaring Facebook dengan memasang foto-foto mesranya dengan Sunan Kalijaga sehingga putrinya tersebut malu dan stress.
Lho???
Kalo saya jadi anggota Komnas Perlindungan Anak yang pertama kali diperkarakan justru Ayah dan Ibunya.
Wong anak SD kok bisa stress gara-gara Facebook??
Memangnya Facebook itu untuk konsumsi anak-anak?
Trus kenapa Ayahnya juga mau saja foto mesra dengan cewe lain yang bukan ibunya?
Wah semakin aneh saja.
Yah semoga yang terpenting Komnas Perlindungan Anak selalu berpihak pada kepentingan anak.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
21 comments on "Untung Ada Komnas Perlindungan Anak"
hehehe.. anak kecil juga harusnya nggak boleh bloggeran tik :-)
wah,itik rajin nonton berita ya,,kalau saya malah jarang,nonton tv cuma hari minggu,ntu pun cuma 1 jam. .nonton anime favorit. .hehehe. .
Sebenarnya si anak tidak perlu malu. Kalau saya jadi si anak, saya akan cari bapaknya Jennifer Dunn, lalu saya akan berpose mesra dengan si bapaknya Jennifer terus saya pasang fotonya di Facebook.
Lihat siapa yang lebih malu sekarang??
Untungnya ggeblog bebas dari larangan untuk tua maupun muda mbak.. :t:
@ Mba Vicky : hahaha...iya pemikiran yang jenius, tapi sayangnya anaknya udah terlanjur malu difoto
tapi sayangnya setelah di ekspos baru komnas perlindungan anak turun tangan, seharusnya semua itu bisa dicegah melalui orang2 disekitarnya...
zaman emank udah aneh nih, selingkuh aja sekarang terang2an. kan klo terang2an bukan selingkuh namanya hehe...
iYa nih....
jadi aneh banget negeri kita....
kekerasan kok jadi konsumsi sehari2...
bener banget, dimana" selalu ada kekerasan...untunglah ada komnas perlindungan ini
hadoh.. kok bisa mumet begitu sih...
hedewww, baru tau ada ginian :hammer
parah juga yaa tik ternyata, ada2 aja jaman sekarang :s
sungguh ironis....ketika orang tua dengan tega menghancurkan masa depan anaknya sendiri......
Orang tua yang melakukan kesalahan, tapi anak yang kena imbasnya... ckckckckc..... *prihatin*
baca-baca......
semoga ini bukan penyakit yang menular :)
Kerja keras sekali ya Komnas perlindungan anak ini.... :v:
waah kalo berita2 soal kekerasan apapun bentuknya.."Indonesia bangetttt " :e:
Rupanya Komnas Perlindungan Anak sedang banyak kerjaan sekarang... Apa kira2 masih butuh bantuan tenaga sukarela ya...? ^_^
Berita sekarang makin aneh2 saja... jadi bisa bikin sakit kepala deh...
rajinnya kalau nonton TV
Untung ada Itik yang memposting ini...makasih infonya ya.
Post a Comment
Thank for dropping comment here
Please do not make spam comments
Because spam comments will be removed