Black in News! Dalam setiap gerakan mengajak partisipasi pengurangan Dampak Pemanasan Global atau Global Warming acapkali kita mendengar Slogan Reduce Reuse Recycle yang boleh jadi artinya mengajak kita untuk selalu mengurangi menggunakan bahan-bahan yang sulit terurai dan menggunakan bahan-bahan yang bisa didaur ulang. Dalam arti harfiah secara terpisah :
Reduce = Pengurangan penggunaan bahan berbahaya yang sulit di daur ulang
Reuse = Penggunaan/Produksi kembali bahan-bahan untuk keperluan sehari-hari
Recycle = Daur Ulang bahan-bahan sisa penggunaan.
Salah satu langkah dari sekian banyak aspek kehidupan yang bisa kita upayakan dalam sehari-hari adalah mengurangi penggunaan tas kresek sebagai kantong bahan belanjaan dan menggantinya dengan green bag yang berasal dari bahan kain bahan polyethylene yang ramah lingkungan atau paper bag yang berasal dari bahan ramah lingkungan dan dapat didaur ulang.
Dibeberapa Supermarket dan Hypermarket sudah sangat kreatif untuk membantu gerakan go-green tersebut.
Mereka berusaha menawarkan green bag kepada konsumen, mereka bisa memilih mengganti tas kresek dengan bag paper yang ramah lingkungan seharga 2000 rupiah atau green bag dari bahan polyethylene seharga 10.000 rupiah.
Namun sayangnya, dalam kenyataan sehari-hari, konsumen lebih memilih untuk menggunakan tas kresek yang notabene gratisan dari Supemarket.
Mereka sayang untuk menambahkan dalam daftar belanjaannya barang 2000 atau 10.000 rupiah untuk mengikuti gerakan ramah lingkungan tersebut.
Padahal, menurut saya, orang-orang yang belanja di Hypermarket tersebut adalah orang yang cukup punya uang dan tak ada masalah bila hanya menyisihkan 2 ribu sampai sepuluh ribu rupiah.
Saya tidak menyalahkan Supermarket yang tidak meng-gratiskan kantong belanjaan tersebut, karena memang biaya produksinya sangat mahal bila dibanding dengan tas kresek biasa.
Harga yang paling murah saja 2000 rupiah, bandingkan dengan harga tas kresek yang hanya 200 rupiah. Bila digratiskan maka biaya produksi akan membengkak dan berdampak dari kenaikan harga barang-barang yang dijual.
Bayangkan secara hitungan kasar saja, bila konsumen perhari rata-rata 1000 orang, dan masing-masing dari 1000 orang belanja dengan menggunakan tas kresek 4 biji, meski biasanya konsumen belanja di Hypermarket hingga lebih dari 10 kantong belanjaan, karena pihak supermarket sendiri yang mengharuskan mereka memilah-milah bahan belanjaan seperti makanan dengan makanan, deterjen dengan sabun, odol dan bahan yang tidak bisa dimakan, itu artinya tiap hari mereka mengeluarkan 4000 tas kresek.
Bila 1 tas kresek seharga 200 rupiah, maka biaya produksi sekitar 80 ribu rupiah. Bila diganti dengan Green Bag seharga 2000 maka biaya produksi naik menjadi 800 ribu atau 10 kali lipat, padahal konsumen di Hypermarket dalam sehari hingga berpuluh ribu orang.
Ada salah satu supermarket yang cukup berani mengambil inisiatif untuk mengharuskan konsumennya mengeluarkan 2000 rupiah untuk setiap kantong belanjaan.
Mereka cukup tegas dalam mengharuskan konsumennya untuk lebih berani sadar akan lingkungan, karena mereka berasumsi, konsumen yang datang ke Supermarket mereka adalah konsumen yang berduit bahkan mungkin publik figure yang membawa uang lebih dari cukup untuk sekedar belanja kebutuhan sehari-hari.
Bahkan dibeberapa retail, gerakan go green sudah mulai digencarkan, selain mereka menawarkan harga lebih murah daripada di hypermarket dan supermarket, mereka menawarkan pengemasan barang belanjaan dengan menggunakan kardus bekas packing. Patut diacungi jempol inisiatif yang cukup bagus ini. Selain konsumen tidak kena charge lagi, mereka juga menggunakan bahan yang ramah lingkungan.
Kalau bukan kita yang pertama memulai untuk sadar lingkungan lalu siapa lagi?
Mungkin saya sedikit berandai-andai dengan seruan-seruan ini :
1. Pemerintah seharusnya ikut membantu dengan menurunkan biaya produksi green bag atau paper bag menjadi harga yang lebih terjangkau sehingga supermarket dan retail bisa memberikan kantong belanjaan tersebut secara cuma-cuma seperti halnya tas kresek sehingga konsumen tak perlu harus mengeluarkan uang ekstra.
2. Lebih banyak supermarket yang berani mengeluarkan kebijakan dengan mengharuskan pelanggannya membeli kantong belanjaan, bila mereka menginginkan kantong belanjaan dari toko
3. Supermarket tidak menyediakan tas kresek untuk membawa bahan belanjaan, konsumen harus membawa sendiri tas untuk membawa bahan belanjaan atau membeli di kasir bila mereka tak membawanya dan sebagai gantinya, supermarket memberikan kompensasi penurunan harga barang-barang.
Gerakan Go-green bisa dimulai dari hal yang paling kecil, dari mulai diri sendiri. Kesadaran terhadap dampak Global Warming yang kian meluas mengharuskan kita, sebagai Black Community untuk lebih “berani” mengeluarkan biaya ekstra.
Meski sedikit “dipaksa”, namun itu adalah hal positif yang membawa kita ke arah kemajuan berfikir.
Gambar Green Bag diambil dari : http://plasticbags.planetark.org
Gambar Reduce Glogal Warming diambil dari : http://equal-life.blogspot.com/
Gambar Paper Bag diambil dari : http://www.kaskus.com
11 comments on "Reduce Reuse Recycle"
:y:
kadang memang harus dipaksa tik....biar mereka mau peduli lingkungan......
Yu Tik, mari selamatkan bumi
mari selamatkan lingkungan
mari selamatkan kehidupan yang mulai menghancur
Itik napa sih takut dibilang sok inggris he222, semua kan ada tujuannya, selama itu baik :)btw nice post like usual n moga menang dikontes ini :)
Gini loh.. Saya tahu hipermarket itu sendiri harga-harganya sering kelewat mahal, padahal saya tahu ada beberapa perusahaan retail lain yang servisnya sama bagusnya, tapi harganya tetap lebih murah.
Di negara-negara lain, penggunaan kantong kresek sudah diminimalisir. Mereka menggunakan kantong kertas untuk mengemas belanjaan pelanggan. Justru kalau pelanggan minta kantong kresek, pelanggan harus di-charge lagi.
Wah...setuju tuh non atas seruan-seruannya, suatu pemikiran dari anak muda yang kreatif dan imaginatif. Semoga ada yang mendengar seruanmu..
Duh, Itik serba bisa deh....salute.....
setuju tentang seruannya, MARI HIJAUKAN BUMI KITA....
go green...!!!
makasih banyak Cak Ayu...
Aku jadi dapar bahan pengembanagan materi pembelajaran kimia lingkungan.
bravo rotiboooy *lho?*
setuju !
Post a Comment
Thank for dropping comment here
Please do not make spam comments
Because spam comments will be removed