Alih Fungsi Trotoar

Seiring berjalannya waktu serta semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi, semua hal banyak yang mengalami perkembangan fungsi.

Tak hanya telepon cellular yang fungsinya kini bukan hanya sekedar untuk menelpon dan mengirim sms, tapi juga untuk browsing, MP3 dan entertainment lainnya atau Komputer yang asal muasalnya hanya berfungsi untuk mengetik dan menyimpan data kini telah berkembang sebagai net computer yang mampu menghubungkan komunikasi antar manusia.

Tak kalah dengan tekhnologi kini trotoarpun juga mengalami perkembangan fungsi, walaupun mengalami “perkembangan” fungsi, namun sayangnya bukan perkembangan ke arah yang lebih baik, akan tetapi justru sebaliknya.

Dari awal di bangunnya sebuah trotoar berfungsi untuk pembatas jalan agar kaum pedestrian bisa melakukan aktifitasnya dengan aman dan nyaman, kini fungsi itu ternyata mengalami perkembangan yang cukup pesat, diantaranya :

1. Tempat pedagang kaki lima menuai rejeki

2. Tempat parkir mobil

3. Tempat parkir motor

4. Tempat jemuran

5. Tempat berdirinya tiang listrik (yang kemudian untuk kampanye)

6. Tempat Umbul-umbul sebagai sarana promosi paling efektif

7. Jalan pintas sepeda motor, saat jalan sedang macet

Rasanya cukup meresahkan bila hal itu terus dibiarkan, karena selain mengganggu pejalan kaki, juga membahayakan orang lain, ketika sepeda motor meliuk-liuk di atas trotoar apalagi dengan kecepatan tinggi. Tapi saya yakin para Djarum Black Motodify pasti cukup punya rasa malu untuk sampai melakukan hal tersebut.

Namun seperti makan buah simelekete, antara kemanusiaan dan ketertiban prasarana umum, para polisi pamong praja tak henti-hentinya menertibkan tetapi hal itu tetap saja berulang terjadi dan selalu terus ada.

Sebagai insan Black Motor Community, kita tahu bahwa itu salah dan mengganggu dan alangkah baiknya secara sadar kita tidak melakukan hal yang membuat rusak indahnya pemandangan kota.