Monday 16 November 2009

Awal Menjadi Perokok




Kita tahu, semua sekolah, mulai dari TK, SD, SMP sampai SMA tak ada peraturan yang memperbolehkan siswanya merokok. Tak jarang sekolah menerapkan sangsi tegas kepada siswanya yang merokok di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Bahkan ada beberapa institusi Perguruan Tinggi (khususnya Sekolah Tinggi Kepegawaian) yang melarang mahasiswanya merokok.

Dan saya yakin 100 %, tak ada orang tua manapun yang mengizinkan anaknya untuk merokok. Bila ketahuan merokok, atau membawa rokok di dalam tasnya, di laci meja belajar atau dimanapun, orang tua selalu memarahi anaknya. Merokok itu gak baik, merokok itu gak sehat, merokok itu boros, dan sebagainya-dan sebagainya.

Saya bukan anti perokok, ayah saya juga merokok, pacar saya merokok, mantan pacar saya merokok, paman saya juga merokok, kakek saya juga merokok bahkan guru saya juga merokok (walaupun gak merokok saat di lingkungan sekolah).

Namun saat ini ketika saya melihat pemandangan saat mereka merokok adalah pemandangan yang biasa saja, gak ada sesuatu yang aneh ketika mereka mengisap manisnya Djarum Black dalam-dalam. Seperti rutinitas sehari-hari, seperti makan, tidur, minum dan bernafas. Merokok bukan lagi menjadi pemandangan tabu.

Yang menjadi pertanyaan besar saya, sejak kapan mereka mulai merokok????

Kadang saya suka geli sendiri membayangkan bagaimana ekspresi ayah saya saat SMP merokok secara sembunyi-sembunyi diam-diam takut ketahuan nenek dan kakek. Atau pacar saya takut ketahuan merokok sembunyi di kantin sekolah. Atau guru saya yang hobby memarahi anak didiknya merokok saat SMP diam-diam mereka merokok di belakang sekolah karena takut ketahuan gurunya.

Data statistic menyebutkan, bahwa lebih dari 78% perokok di mulai saat mereka duduk di Sekolah Menengah Pertama. Sedang 22 % di mulai sebelum atau sesudah Sekolah Menengah Pertama.

Lalu saya mencoba membuat riset kecil-kecilan dengan membuat questioner pada perokok di sekitar saya. Mulai dari teman-teman , ayah, paman dan beberapa orang yang saya temui sedang merokok. Dengan pertanyaan : KAPAN SAAT MULAI MEROKOK dan BAGAIMANA PENGALAMAN SAAT MULAI MEROKOK.

Hasilnya tak jauh berbeda dengan data statistic di atas. Bahwa rata-rata mereka merokok saat usia 14-15 tahun dan sunggh sangat ironi bahwa mereka mulai mendapat pelajaran merokok justru saat di SEKOLAH.

Begitu banyak pengalaman lucu saat mereka mulai merokok, mulai dari ketahuan hingga di rampas rokoknya oleh sekolah, Orang tua yang sampai di panggil ke sekolah gara-gara ketahuan ada rokok di tas sampai harus lari-lari mencari persembunyian saat ada razia rokok di sekolah.

Namun sejak kapan mereka disahihkan menjadi seseorang yang wajar menjadi perokok yang biasa merokok di depan umum tanpa dimarahi atau dikejar-kejar oleh peraturan, mereka tak bisa menjawab dengan pasti. Rata-rata jawabannya, seiring dengan waktu atau saat mereka mulai bisa membeli rokok dengan uang hasil keringat sendiri alias saat mereka mulai bekerja.

Hingga saat ini mereka mampu membeli Djarum Black Slimz d
ari kantong mereka sendiri.

Lalu mengapa sekarang juga melarang anak-anaknya juga merokok dan menghardiknya mereka saat memergoki anaknya merokok :

“Kecil- kecil sudah berani merokok, kalo sudah besar mau jadi apa kau hah???!!!!”

Alasan mereka melarang anaknya merokok adalah : Supaya kelak jangan seperti saya, menjadi perokok berat. Itu tidak baik. Cukup saya saja.

Sungguh suatu alasan yang masuk akal namun sulit untuk diterima.





14 comments on "Awal Menjadi Perokok"

Unknown on 16 November 2009 at 04:28 said...

:c:

Clara Canceriana on 16 November 2009 at 07:47 said...

kalo aku sih jujur aja nda bisa tahan di tengah" orang yg ngerokok. dan aku kurang suka ada org ngerokok depan aku.
dulu papa ku perokok berat dan meski sekarang udah berenti rokok, tapi paru-parunya udah kotor!
makanya aku benci banget rokok!

ellysuryani on 16 November 2009 at 08:59 said...

Saya jujur neh, gak tahan bau rokok. Kalo suami merokok, saya protes, protes yang tetap tiada hasil. Merokok untuk menghilangkan macet katanya. Kalau macet pikiran, ujungnya bokek, mau bokek....?, begitu jawabannya.

Isti on 16 November 2009 at 16:35 said...

kebetulan ayah saya bukan perokok, mantan pacar saya bukan perokok, suami saya bukan perokok, abang saya bukan perokok...dan saya paling benci ada yang merokok hm... :a:

Sohra Rusdi on 16 November 2009 at 21:01 said...

seharusnya memberi contoh kalau melarang anak merokok yah mestinya dia dulu yang berhenti merokok

vie_three on 18 November 2009 at 16:09 said...

kalau aq gak suka sama asapnya, bikin batuk-batuk..... :k:

Slamet Riyadi on 21 November 2009 at 11:39 said...

heheheh slam dulu merokok waktu masih SD hehehehe
tapi gak pake yang kretek, malah bikin sendiri dari sigaret dan tembakau hehehe
maklum itu juga beberapa eksperimen yang teritung gagal, hehehe
:j:

attayaya on 21 November 2009 at 13:43 said...

aku merokok pertama ketika lagi cibang-cibung di sungai ma temen2

Bahauddin Amyasi on 22 November 2009 at 08:24 said...

Wah, kalau aku sih gak segitu amat sama rokok. Ada monggo, gak ada ya monggo juga. Hehe..

Oya, Tik...
Balimu nang endi? Denpasar kah? Ato di manakah?
Siapa tahu pas kunjung ke Bali bisa ketemu blogger cilik yang lagi ngetrend ini. Hehehe..

NOOR'S on 23 November 2009 at 14:09 said...

Oh..ini non Ayu juga to..kirain sapa ! aye follow juga deh..

PRof on 23 November 2009 at 19:18 said...

Ngontez Djarum ya Tik..???? Mudah2an menang...!!!

Seperti suami mbak Newsoul, merokok bagi PROf adalah solusi bagi otak yang lagi stuck....Tapi rokok PRof bukan Djarum Black...:D

lilliperry on 26 November 2009 at 23:34 said...

saya merokok.. :)

Anonymous said...

mau berhenti susah nih

Astaga.com lifestyle on the net on 18 February 2010 at 09:57 said...

ah ternyata rokok itu pahit so sekarang nggak ngerokok

Post a Comment

Thank for dropping comment here
Please do not make spam comments
Because spam comments will be removed

Blog Archive

 

Beauty Case Copyright 2009 Fashionholic Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting