Earth Hour

Kok baru sekarang ya saya buat postingan tentang Earth Hour. Kenapa ngga dari kemaren-kemaren pas rame-ramenya dibicarakan?

Alasannya sederhana: selain saya engga terlalu ngerti dengan apa yang di maksud dengan Earth Hour juga karena sudah banyak yang postingan tentang hal tersebut. Kalo di cari di mesin pencarian Google resultnya sampai jutaan.

Menurut definisi yang saya baca dari beberapa artikel, Earth Hour adalah salah satu upaya penghematan energy dengan mematikan listrik barang 1 jam saja (eh kok kaya lagunya Audy 1 jam saja ya?). Banyak artikel yang menulis, membahas dan menghimbau untuk turut serta menjalankan aksi Earth Hour ini.

Program ini emang bagus sih, himbauannya juga bagus. Tapi coba tanya balik deh, berapa persen dari penulis artikel tersebut yang melaksana aksi Earth Hour tersebut? Ataukah akhirnya postingan tersebut hanyalah sekedar postingan belaka sebagai upaya agar terindeks di mesin pencarian Google?

Saya sendiri merasakan susahnya melaksanakan Earth Hour ini lho.

Di kompleks perumahan tempat saya tinggal yang terdiri dari hampir 70 Kepala Keluarga, saya melihat tak satupun yang melakukan aksi tersebut. Beberapa orang ngerti tentang Earth Hour, sebagian gak ngerti, namun sebagian besar : GAK PEDULI.

Bukan sebuah ironi sih, namun itu adalah sebuah kenyataan yang memang sebagian besar masyarakat engga terlalu peduli dengan hal-hal semacam itu.

Saya sendiri?

Oh My God, mematikan listrik 1 jam sementara di sebelah rumah menyala, belakang rumah terdengar suara jedag jedug alunan musik super keras adalah merupakan cobaan yang sangat berat. Belum lagi, para tetangga pada tanya:

“Lho kenapa sih kok listriknya mati? Konslet? Sekringnya rusak? Atau belum bayar Listrik?”

“Bukan, ini hanyalah upaya penghematan energi dengan mematikan listrik barang 1 jam aja.”

“Hahhh…kaya orang gila aja gelap-gelapan padahal gak lagi mati listrik.”

Dan jadilah keluarga saya adalah “keluarga gila” karena mengikuti aksi Earth Hour, bergelap-gelap ria, gak nyalain lampu, gak nyalain listrik, gak nyalain komputer dan sebagainya dan sebagainya padahal PLN gak lagi melakukan giliran pemadaman listrik di kompleks dan saat itu bukan hari Raya Nyepi.

Sebelumnya….

Jangankan mengajak tetangga ikut mematikan listrik 1 jam, mengajak anggota keluarga saja (terutama adek saya yang protes keras karena gak bisa nonton TV) susaaaaaahnya minta ampun. Banyak aktivitas yang memang dilakukan jam-jam segitu.

Menonton TV dengan acara kesayangan, belajar, ngeblog atau sekedar mengeringkan rambut dengan Hair Dryer.

Ternyata, meski dibilang kita sudah melek tekhnologi, sudah banyak himbauan, sudah banyak postingan yang ditulis tentang Earth Hour, tapi dalam pelaksanaannya sangat sulit dan hanya beberapa gelintir orang saja yang sadar dan peduli terhadap upaya penghematan energi ini.

Dan slogan itu hanyalah tinggal slogan belaka, postingan itu hanyalah tinggal postingan belaka bila kita sendiri ternyata tidak mampu melakukannya.

NO ACTION TALK ONLY. Ayolah, kini saatnya kita ubah menjadi TALK LESS DO MORE…