Tuesday, 8 June 2010
Sang Aktivis Kemanusiaan, Rachel Corrie
Selain Mavi Marmara, ada satu lagi kapal pengangkut bantuan kemanusiaan untuk Gaza yang namanya cukup terkenal. Kapal itu bernama Rachel Corrie. Saat ini, Kapal Rachel Corrie sedang berlayar menuju Gaza, setelah bertolak dari Malta pekan lalu. Siapakah Rachel Corrie?
Dia adalah aktivis muda yang berjuang keras untuk membebaskan Gaza dari cengkeraman rezim zionis Israel.
Corrie meninggal pada usia 23 tahun pada 16 Maret 2003 karena dilindas buldozer Israel. Saat itu, dia berupaya menghentikan penggusuran paksa rumah milik warga Gaza oleh Israel.
Untuk menghindari penggusuran, perempuan asal Washington itu pun pasang badan. Langkah ini pun harus dibayar mahal. Buldozer Israel kemudian menabrak dan melindasnya berkali-kali. Tubuh Corrie pun hancur. Dia menjadi martir bagi perjuangan membela Gaza.
Setelah menamatkan SMA, Corrie kemudian melanjutkan studinya ke The Evergreen State College. Di sinilah dia kemudian bergabung dengan gerakan kemanusiaan bernama Olympia Movement for Justice and Peace. Dari situ, dia lantas masuk International Solidarity Movement (ISM).
ISM didirikan tahun 2001, dan menjaring manusia dari berbagai penjuru dunia untuk menjalankan aksi damai melawan kekejaman zionis Israel. Gerakan ini berupaya untuk menekan Israel dan tentaranya supaya menghentikan penjajahan terhadap Palestina.
Untuk melancarkan aksinya, Corrie, kemudian berangkat ke Rafah di Jalur Gaza pada tahun 2003 dan mengikuti pelatihan selama dua hari untuk menjalankan aksi damai. Begitu menyaksikan banyaknya rumah warga Palestina yang dihancurkan Israel, dia sangat geram. Dia juga menyaksikan betapa setiap hari warga Palestina dibunuh oleh Israel.
Corrie merekam semua kejadian ini dalam email yang dikirimkan kepada keluarganya di Washington. "Wahai kawan dan keluarga, saya sudah dua pekan satu jam di Palestina. Saya masih kesulitan berkata-kata untuk bisa menggambarkan kondisi yang saya lihat di sini. Sungguh ini kondisi paling sulit buat saya untuk memikirkannya sambil duduk dan menuliskan kembali setelah berada di Amerika," begitu bunyi salah satu email Corrie yang dikirim 7 Februari 2003.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
17 comments on "Sang Aktivis Kemanusiaan, Rachel Corrie"
bener2 ndak pernah tidur ya..
setuju komen di atas yuk.. :k:
hihihihihi
komentator nya kasih komentar
lucu dan kompak
^-^
Itik harus cukup lho tidurnya
selagi muda
^-^
:g:
oh yah
cantik yah pemudi ini ^-^
ternyata dia perduli sekali
dan meninggal muda disana
dan sungguh
tidak ada yang tahu
bagaimana rencana Tuhan selanjutnya
untuknya
nantinya di alam baka
jadi hikmah ini
hanya berhenti
pada hari ketika dia tertindas
dan pastinya
kita jangan mau berhenti
teruskan berdoa
dan teruskan memberangkatkan doa
pada kiblat yang sama
pada arah keprihatinan yang sama
semoga
Tuhan memiliki rencana
yang tidak membuat kita sombong
lagi abai
^-^
Hebat banget Rachel Corrie... Di usianya yg masih sangat muda dia memliliki kepedulian yg besar pada Palestina.
kegigihan yg harus ditiru.. ^^
Kok ilang ya komentnya...
Sang Itik.. tidak ada seorangpun yang sungguh-sungguh mengenal orang lain, bahkan kadang kita asing dengan diri kita, bukankah begitu Cah Ayu?
Tapi satu hal kuyakini, hanya seseorang yang tumbuh dalam keluarga bahagia yang mampu menulis seceria tulisanmu!
ckck... ternyata dia masih muda... :a:
kasian...
Aku bersimpati kamu mau posting ttg hal ini adikku Ayu.
Namanya sangat terkenal kini, bertahun-tahun setelah wafatnya. Mungkin dulu saat beliau msh hidup hanya teman2 sejawatnya saja yg memahami kemuliaan hatinya mau menolong sesamanya sejak usianya msh kecil.
Dengan sakitnya di buldoze tntr Israel dan kematiannya Rachel Corry mendeklarasikan kasih sayang yg sesungguhnya kpd dunia tanpa melihat suku,ras dan agama.
Maaf sy kurang setuju dg sdr Main Kata bhw "hikmah ini
hanya berhenti pada hari ketika dia terlindas". Justru hikmah terus mengalir deras bahkan bertahun-tahun setelah wafatnya sang penolong ini.
setuju sama inge....
wih
blog kamu banyak banget yah
salut
salut aq.. sekali berarti sesudah itu mati
Semoga aja ada penerus yang setia hingga akhir zaman...
muslimkah ia?
thanks atas potingannya Yu. Kisah Rachel Corrie betul-betul menggugah hati nurani.
amar : tidak beliau seorang nasrani yang taat. Tapi sekali lagi seperti kata Winny Widyawati ....tanpa melihat suku , agama dan ras !!! "Just Humanity "
salut dan kagum untuk keberaniaanaaya....
Kepedulian terhadap sesama yang mengagumkan
tidak banyak orang yang peduli seperti itu
salut buat rachel
Post a Comment
Thank for dropping comment here
Please do not make spam comments
Because spam comments will be removed