Wednesday, 24 March 2010
Cinta Dalam Sepotong Ginjal
Judul postingan di atas sama dengan salah satu artikel dalam website Kick Andy karena memang ide postingan berawal dari artikel itu.
Dalam artikel tersebut, diceritakan bagaimana pejuang-pejuang Gagal Ginjal Kronik untuk tetap survive di tengah vonis kegagalan fungsi ginjal yang dideritanya.
Hidup dengan satu ginjal mungkin masih memungkinkan untuk bertahan, namun kenyataan bahwa kedua ginjal yang diberikan oleh Tuhan ternyata tak berfungsi sama sekali menyebabkan tubuhnya sendiri tak mampu memetabolisme dengan baik makanan yang masuk sehingga justru menjadi racun, dan memfilter butiran air hingga dikeluarkan menjadi Urine.
Berbagai jalan ditempuh oleh pejuang gagal ginjal ini, mulai dari cuci darah rutin sampai cangkok ginjal di luar negeri.
Untuk mendapatkan donor ginjal bukan hal yang mudah, selain harus terdapat kesamaan berbagai hal juga belum tentu ginjal yang “kelihatannya” bisa di donorkan dan dicangkokkan bisa diterima oleh tubuh dengan baik.
Meski donor itu dari anggota keluarga atau dari orang tua kandung sekalipun tetaplah dianggap benda asing oleh tubuh pasien. Dan biasanya reaksi penolakan atau penerimaan tubuh terhadap ginjal yang baru akan terjadi beberapa saat, entah dalam hitungan hari, bulan atau tahun.
Ada 2 kemungkinan yang akan terjadi, pasien tetap hidup dengan ginjal barunya atau meninggal dunia.
Saya teringat, beberapa tahun yang lalu ibu saya pernah bekerja di perusahaan farmasi yang memproduksi sebuah obat untuk menurunkan system imun (ketahanan tubuh) bagi para pasien cangkok organ tubuh seperti ginjal, hati, sumsum tulang dan sebagainya.
Para pasien penerima organ tubuh baru akan selalu mengadakan reaksi penolakan alami sesuai dengan system imun yang dimilikinya. Untuk dapat menerima organ baru tersebut maka system imun dalam tubuh perlu diturunkan.
Tahu gak harga obat tersebut?
Per bijinya seharga 1,5 juta. Entah berapa dosisnya saya kurang tahu, tapi dalam 1 bulan budget yang harus dikeluarkan oleh pasien untuk mengkonsumsi obat tersebut tidak kurang dari 10 juta. Itu belum termasuk obat-obatan yang lainnya. Padahal dalam kurun waktu tertentu belum tentu si pasien bisa bertahan dengan organ barunya. Bila tak cocok, tetap saja system pertahanan tubuhnya akan menolak meskipun telah mengeluarkan uang berjuta-juta untuk mengkonsumsi obat tersebut.
Sungguh suatu harga kehidupan dan kesehatan yang sangat mahal untuk ditebus.
Kadang dalam sebuah adegan sinetron digambarkan. Ketika seseorang menderita gagal ginjal dan kemudian mendapatkan donor ginjal yang pas, lalu ditransplantasi maka urusannya akan beres. Selanjutnya pasien dapat hidup seperti layaknya orang normal kembali. Tanpa rasa sakit, terbebas dari masalah, tanpa mengeluarkan biaya, bisa kembali bekerja, bisa kembali berolah raga.
Ya…andai bisa se simple itu. Se simple adegan sinetron.
Namun kenyataannya tidak sama sekali. Pasien tetap saja harus minum obat seumur hidup dengan biaya yang mahal pula. Sama atau mungkin lebih mahal daripada sebelum menjalani cangkok ginjal serta kualitas hidup yang harus sama sesurvive saat dia masih dengan ginjalnya yang gagal berfungsi.
Hidup sehat memang mahal. Menjalani hidup sehat juga butuh keuletan. Namun saat Tuhan memberikan sakit kepada kita, bagaimanapun susahnya kita wajib survive dan kita wajib mendukung pasien dengan segenap cinta yang kita punya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
13 comments on "Cinta Dalam Sepotong Ginjal"
Nice posting kak!
Banyk skali kish inspirtif dr Kick Andy!
Kakak, suka liat kick andy?
Serem juga. .
thanks info nya ya,,
h:
terimakasih tuhan...
hanya itu komennya...
Saya sangat bersyukur masih dikarunia sehat oleh Tuhan...
:y:
kayaknya aku tau nih di kick andy
bersyukur kita sehat >_<
tks for sharing tik..
bagi yg sakit, anggap tuhan sdg mncoba kita.. :)
bagi yg masih sehat, tolong djaga dgn baik jgn drusak dgn rokok, miras, begadang & konsumsi junkfood berlebihan
duuuh, susah trnyata yah... :x:
PatutLaH baGi Qt uNTuk seNanTiasa beRsykur atas apa yaNg teLah Tuhan Berikan pada Qt...
Ternyata ade' ya?
Bisa kenalan gak?
alamat fb nya?
Hai itik...
kita memang harus selalu bersyukur yahh.. ga kebayang klo kita berada di posisi seperti kaya gitu..
Guys,
Support The Earth Hour, by turning off all the electricity for an hour on Saturday, March 27'th 2010, 8.30 pm.
Dukung The Earth Hour, dengan mematikan semua lampu dan listrik selama 1 jam, pada hari Sabtu, 27 Maret 2010 mulai dari jam 20.30 malam.
This is the least we can do....
Love the Earth...
Ninneta
Ada benarnya kata orang kalau mencegah itu lebih baik daripada mengobati...
Post a Comment
Thank for dropping comment here
Please do not make spam comments
Because spam comments will be removed